Loading...

DAPK Unhas Tingkatkan Kemampuan Public Speaking Mahasiswa Lewat HCP

Direktorat Alumni dan Penyiapan Karir (DAPK) bidang Kemahasiswaan dan Alumni melaksanakan Hasanuddin Career Program (HCP) Virtual batch 3, Kamis (9/9/2020). Kegiatan rutin empat kali setahun ini akan dilaksanakan selama dua hari dengan menghadirkan pemateri yang ahli di bidangnya.


Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Prof. Dr. drg. A. Arsunan Arsin memberikan sambutan sekaligus membuka acara tersebut. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan pelatihan bagi mahasiswa Unhas agar dapat mempersiapkan diri ketika memasuki dunia kerja nantinya. 


CEO DA Public Speaking, Azis M. Tahir, S.S., CPS, menyampaikan materi terkait bagaimana menguasai Public Speaking. Deny Azis, begitu ia disapa, mengatakan bahwa kemampuan public speaking tidak mengenal gelar akademik, status, pangkat, dan jabatan. Oleh karena itu, kemampuan public speaking sangat penting untuk diasah sedini mungkin.


“Siapa yang bisa memprediksi kita akan kemana suatu hari? Misalnya sewaktu mahasiswa kita belajar di fakultas teknik, tetapi setelah menjadi alumni, siapa yang tahu bahwa kita akan berkecimpung di dunia keprotokolan? Oleh sebab itu, kemampuan public speaking sangat penting untuk membantu kita dalam berkarir di bidang apapun,” katanya.


Tak hanya itu, Presenter TVRI Sul-Sel (1994-2014) ini juga memberikan tips untuk mengatasi grogi ketika berbicara di depan umum kepada para peserta. Ia menyampaikan bahwa kita hanya perlu berdamai dengan grogi dan mengenali apa yang membuat kita grogi.


Pada sesi kedua, Career and Personal Development Coach, Ria Aprilia Ariestianie memaparkan terkait bagaimana mengenali passion. Ia mengatakan bahwa hal dasar yang membedakan passion dengan hobi adalah ketika kita bersedia melakukan sesuatu dengan meluangkan banyak sekali waktu dan tenaga.


“Artinya kita mau dibayar atau tidak kita tetap bahagia melakukannya dan kita juga bersedia meluangkan waktu dan energy untuk belajar lebih banyak mengenai hal itu,” ucap Chief of Talent Management Division tersebut.

Selanjutnya, ia membahas terkait pentingnya memiliki passion di dunia pekerjaan. Ria mengibaratkan passion di dunia pekerjaan seperti memilih pasangan untuk berumah tangga.


“Sepertiga hidup kita, kita habiskan untuk bekerja. Lalu, bayangkan ketika teman-teman harus menghabiskan hidup untuk sesuatu yang tidak kalian sukai. Jika diibaratkan dengan jodoh, hal ini seperti menikah dengan seseorang yang tidak kita suka,” ucapnya. (ilo)

Image placeholder
Ilham Dipublikasikan tanggal 17 September 2020