Loading...

Human Capital BRI dan LinkedIn Dorong Penguatan Skill Mahasiswa di Hasanuddin Career Program

Career Center Direktorat Kemahasiswaan Universitas Hasanuddin kembali menggelar Hasanuddin Career Program (HCP) sebagai agenda rutin dalam mendukung penyiapan dan pengembangan karier mahasiswa dan alumni. Kegiatan ini berlangsung pada Kamis, 17 April 2025 di Arsjad Rasjid Lecture Theater, Kampus Unhas Tamalanrea.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kasubdit Penyiapan Karir Unhas, Burhan Kadir, S.S., M.A. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pembekalan sejak dini agar lulusan Unhas siap bersaing di dunia kerja.

“Hasanuddin Career Program merupakan wadah strategis untuk mempersiapkan alumni Unhas menghadapi dunia kerja. Melalui pelatihan ini, peserta dibekali keterampilan praktis hingga persiapan TOEFL yang kini menjadi salah satu persyaratan umum dalam proses rekrutmen,” jelas Burhan.


Program ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman. Sesi pertama dibawakan oleh Muhammad Irfan Abdullah (Human Capital Department Head BRI Regional Office Makassar) yang membawakan materi “Problem Solving and Critical Thinking.” Ia mengajak peserta terlibat aktif dalam diskusi interaktif seputar proses pemecahan masalah yang kerap dihadapi di dunia kerja maupun dalam kehidupan sehari-hari. 

Ia memaparkan bahwa terdapat empat tahapan dalam problem solving, yaitu understand (memahami masalah), plan (merencanakan solusi), do (melaksanakan solusi), dan look back (mengevaluasi hasil). Keempat tahap ini menjadi kunci dalam menyelesaikan persoalan secara efektif dan terstruktur.

Sesi kedua menghadirkan Sylfanny, Talent Account Executive LinkedIn, yang membawakan materi “Rock Your LinkedIn Profile.” Ia menekankan pentingnya upskilling karena keterampilan yang relevan saat ini bisa saja berubah dalam dua tahun ke depan. Ia juga menyoroti perkembangan pesat keterampilan berbasis AI di berbagai industri.

“Skill yang paling dicari saat ini salah satunya adalah design thinking. Semakin banyak skill yang dimiliki, semakin besar peluang mendapatkan pekerjaan dibandingkan orang lain. Namun, penting untuk tetap otentik dan tidak asal memasukkan skill yang tidak benar-benar dikuasai,” ujar Sylfanny.

Ia juga memaparkan potensi besar LinkedIn sebagai platform profesional global yang kini digunakan di lebih dari 200 negara dengan satu miliar pengguna dan 69 juta perusahaan tergabung. Bahkan, setiap menit ada tujuh orang yang direkrut melalui LinkedIn.



Dalam sesi ini, Sylfanny membimbing peserta membangun profil LinkedIn yang menarik, mulai dari penggunaan foto profesional, penulisan headline yang mencerminkan minat atau keahlian khusus, hingga ringkasan profil (summary) yang menampilkan skill utama dan passion pribadi. Peserta juga didorong untuk menuliskan pengalaman kerja, aktivitas sosial, serta sertifikasi yang dimiliki.

Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya membangun jejaring di LinkedIn. 

“Tidak ada salahnya kita connect dengan teman, dosen, atau sesama alumni. Jejaring ini penting karena bisa membuka lebih banyak peluang, bahkan memungkinkan kita meminta rekomendasi langsung dari koneksi yang kita kenal agar lebih dilirik oleh perekrut,” jelasnya.

Kegiatan ini diikuti 126 peserta yang merupakan mahasiswa tingkat akhir dan lulusan baru (fresh graduate) dari berbagai fakultas di Unhas. Para peserta tampak antusias mengikuti setiap sesi yang interaktif dan aplikatif.

Selain memperoleh materi pengembangan karier, peserta juga mendapatkan e-sertifikat serta kesempatan mengikuti tes TOEFL prediction secara gratis sebagai bentuk dukungan Career Center Unhas dalam menyiapkan lulusan yang unggul dan siap bersaing secara global.

Image placeholder
Ilham Dipublikasikan tanggal 19 April 2025